Suatu hari Nasruddin meminjam sebuah panci dari tetangganya.
Kemudian besoknya mengembalikan panci tersebut beserta sebuah panci kecil di dalamnya. Tetangganya bertanya: "Panci kecil ini untuk apa? Nasruddin menjawab: "Kemarin pancimu melahirkan di rumahku, dan panci kecil itu adalah anaknya. Tetangganya pun dengan senang hati menerima alasan Nasruddin karena hal itu menguntungkannya. Sebulan kemudian Nasruddin kembali meminjam panci dari tetangganya.
Teringat kejadian bulan lalu maka tetangganya meminjamkan panci yang berukuran lebih besar kepada Nasruddin dengan harapan akan mendapatkan anak panci yang lebih besar dari sebelumnya.
Hari pun berlalu dan panci tak kembali, esok paginya dia menemui Nasruddin dan bertanya tentang pancinya.
Nasruddin pun menjawab: "Aku turut bersedih karena pancimu telah meninggal kemarin.
Dengan nada marah dia berteriak: "Bagaimana mungkin panci bisa mati, ini hanya permainanmu saja, kembalikan segera!!"
Nasruddin: "Mengapa kamu tidak percaya kalau pancimu telah meninggal sedangkan kemarin kamu percaya bahwa pancimu telah melahirkan!!"
Hikmah yang dapat dipetik dari cerita ini ,
"Banyak dari kita yang rela menerima segala bentuk kebohongan jika itu menguntungkan. Dan menolak kebenaran/kejujuran jika itu merugikan."
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan bijak, terima kasih